Bu Guru Ella, Sosok Pendidik Tangguh di Masa Pandemi


Namaku Ardi, aku adalah sarjana pendidikan yang baru lulus dan sedang menunggu pengumuman hasil ujian CPNS. Kebetulan aku tinggal di pelosok desa. Sembari menunggu pengumuman, aku menjadi tukang ojek. Lumayan buat tambah-tambah penghasilan. Di desaku belum ada ojek online, yang ada adalah ojek pengkolan. Daerah di tempatku tinggal medannya lumayan sulit, berbukit-bukit dan jalannya naik turun. Kebetulan di desaku ada SD Negeri namun sekarang siswanya harus belajar di rumah karena sedang ada wabah virus corona. Bahasa kerennya PJJ atau pembelajaran jarak jauh.  Guru biasanya memberi tugas secara online lewat Google Classroom ataupun lewat Whatsup (WA). Namun karena tidak semua orangtua memiliki handphone karena kondisi ekonomi yang pas pasan maka guru wali kelas yang harus mengajar di tempat siswa tinggal.Salahsatunya adalah Bu Guru Ella, wali murid kelas 5. Bu Guru Ella dulu juga pernah menjadi guruku sewaktu aku masih menempuh pendidikan di sekolah dasar.

Suatu hari sekitar pukul delapan pagi aku melihatnya berjalan menyusuri bukit mau menuju ke kampung di bagian atas perbukitan. Jalanya agak tertatih maklum sudah berusia sekitar limapuluh tahunan. "Mari saya antar Bu Ella" jawabku dengan sopan. "Oh ya Nak, saya minta tolong diantarkan kerumahnya Pak Karta ya, di kampung sebelah atas" kata Bu Ella. "Baik bu, mari bu, hati-hati naik ke motornya" jawabku mempersilahkan. Bu Ella segera naik motor dengan hati-hati. "Tidak usah ngebut ya nak, Ibu sudah tua ini" kata bu Ella agak khawatir. "Tenang bu, saya jalannya pelan kok. Ngomong-ngomong saya adalah murid Ibu lho sewaktu saya SMP dulu" kataku. "Oh begitu ya nak, kamu Ardi ya, sepertinya aku sedikit mengenal wajahmu" jawab Bu Ella. "Bener sekali bu, Ibu hebat, masih bisa mengenali saya" jawabku terkagum-kagum. "Tentu saja masih ingat, kamu kan dulu murid paling pintar di kelas 5" kata Bu Ella teringat masa lalu. "Saya dengar-dengar kamu kuliah di Jogja, kok sekarang mengojek" tanya Bu Ella keheranan. "Iya bu, untuk mengisi waktu luang sekalian tambah-tambah penghasilan, sebenarnya saya sedang menunggu hasil pengumuman seleksi CPNS guru tahun ini. Namun sayang ditunda pengumumannya karena sedang ada wabah Corona" jawabku. "Sama dong dengan anakku Andita, dia juga sedang menunggu pengumuman CPNS" jawab bu Ella Antusias. "Andita itu putri ibu ya, dulu kuliah di mana bu kalau boleh tahu?" tanyaku. "Kuliah di UNY jurusan Seni Budaya" jawab bu Ella. "Wah, sama dong denganku kuliah di Jogja, cuma kebetulan saya ambil jurusan matematika" jawabku. "Oh begitu ya nak" jawab bu Ella. "Bu, kapan-kapan saya main ketempat ibu boleh kan" jawabku. "Boleh nak, sekalian saya perkenalkan sama Andita putri Ibu" jawab Bu Ella. "Terimakasih bu" jawabku sopan. Tidak berapa lama kemudian kami telah sampai ketempat tujuan. Ini bu sudah sampai rumahnya Pak Karta, itu sudah ditunggu Bayu siswa Ibu. Kataku. "Oh ya, terimakasih ya Ardi, berapa ongkosnya?" tanya Bu Ella. "Ah, tidak usah bayar Bu, ibu kan dulu guru saya, saya tidak enak menerima uang dari Ibu" jawabku. "Oh ya sudah kalau begitu, kali ini aku tidak bayar, tapi lain kali diterima uangnya ya kalau aku ngojek lagi, kan motornya juga butuh bensin" jawab Bu Ella. "Ya Bu, terimakasih" jawabku. "Terimakasih ya nak, sudah diantar, nanti sekitar 3 jam lagi dijemput ya, untuk antar ibu" kata Bu Ella. "Ya Bu, siap" jawabku. Setelah mengantar Ibu Ella, akupun segera menuju ke pangkalan ojek lagi.

Sekitar 3 jam kemudian ada WA dari Bu Ella. "Nak Ardi, tolong Bu Ella dijemput sekarang ya" kata Bu Ella lewat WA. "Ya Bu, OTW" jawabku. Tidak berapa lama kemudian saya sudah sampai di rumah Pak Karta. Ternyata Bayu sudah selesai belajarnya. "Saya pamit ya Pak Karta, Bayu" kata Bu Ella mohon pamit. "Ya, Bu Ella, terimakasih ya sudah mau membimbing anak saya belajar" kata Pak Karta mengucapkan terimakasih. "Sama-sama Bapak, semoga Pak Karta beserta keluarga sehat selalu" Kata Bu Ella menanggapi pernyataan terimakasih pak Karta. "Terimakasih Bu Ella, besok datang lagi ya Bu, saya senang belajar sama Bu Ella' kata Bayu. "Ya Bayu, Insyaalah saya akan setiap pagi" jawab Bu Ella.

"Bu, saya antar sampai rumah ya, boleh kan" kataku pada Bu Ella. "Kamu tidak apa-apa nak Ardi mengantar ibu sampai rumah" kata Bu Ella. "Tidak Bu, siapa tahu bisa jadi mantu ibu" jawabku bercanda. "Ah, kamu bisa saja Ardi" jawab Ibu Ella sambil tersenyum. Saya mengantarkan Bu Ella sampai di depan rumah. Di teras rumah ternyata ada Andita putri Bu Ella yang sedang membaca buku. "Sini nak, mampir dulu" kata bu Ella kepadaku. "Tidak, terimakasih bu, mungkin lain kali" jawabku sambil sesekali melirik Andita, putri Bu Ella. "Hmm, cantik sekali dia" batinku dalam hati. "Kamu tidak mau berkenalan dulu sama Andita, putri saya" kata bu Ella. "Tidak bu, terimakasih, mungkin lain kali, sampaikan saja salam saya untuknya" jawabku. "Mari bu, saya mohon pamit" kataku. "Ya, nak Ardi, hati-hati di jalan ya" kata Bu Ella menyuruhku berhati-hati di jalan.

Seminggu kemudian, seperti biasanya aku mengantar bu Ella kunjungan belajar kerumah siswa di masa pandemi. Sewaktu mengantar pulang bu Ella bilang kepadaku "Ardi, kemarin Andita menanyakan kamu lho". "Tanya apa bu guru" jawabku penasaran. "Tanya kapan kamu mau main kerumah, mau diajak belajar latihan soal CPNS katanya, kan habis pandemi ini berakhir masih ada tes SKB" kata Bu Ella. "Oh, begitu bu, tentu saja aku mau" jawabku. "Nanti sore aku datang ke rumah Ibu guru" jawabku. "Ya Ardi, nanti saya sampaikan ke Andita, pasti dia senang" kata Bu Ella.

Sore harinya beneran aku datang ke rumah Bu Ella. Andita sudah menunggu di teras. "Assalamualaikum Andita" sapaku. Walaikumsalam Mas Ardi, mari silahkan kita belajar disini" jawab Andita. Aku membawa buku-buku materi kemampuan bidang tenaga pendidik. Anditapun dimejanya sudah ada setumpuk buku latihan soal kemampuan bidang tenaga pendidik. "Wah, kamu serius sekali latihan soalnya" kataku pada Andita. "Iya mas, menjadi guru adalah cita-citaku sejak kecil" jawab Andita. "Berarti kita sama dong, aku sejak kecil juga sudah bercita-cita jadi guru" kataku menimpali ucapan Andita. Kami berduapun segera asyik belajar materi tes kemampuan bidang tenaga pendidik. Tidak terasa waktu cepat berlalu hingga hampir tiba waktunya berbuka puasa. "Andita, aku pamit ya, soalnya takut tidak sempat buka puasa di rumah" kataku pada Andita. "Buka puasa di sini saja, ibuku sudah menyiapkannya kok" kata Andita kepadaku. "Waduh, aku jadi tidak enak dong" kataku sungkan. "Tidak usah begitu, seperti sama siapa saja" kata Andita. "Ya Ardi, berbuka puasanya disini saja, ibu sudah menyiapkannya kok, tidak boleh menolak rejeki" kata Bu Ella kepadaku. "Baiklah kalau begitu Bu, terimakasih, semoga kebaikan Ibu sekeluarga mendapat balasan yang lebih dari Allah" jawabku. Akhirnya kami melanjutkan belajar dan segera berbuka puasa bersama segera setelah waktu berbuka puasa tiba.

Aku dan Andita belajar dengan giat. Akhirnya setelah sekian lama ujian CPNS materi Kemampuan Bidangpun. dilaksanakan. Alhamdulilah aku dapat mengerjakan soal-soal SKB dengan lancar dan mudah. Anditapun ketika aku tanya menjawab dengan kabar yang sama. Sekitar sebulan kemudian hasil ujianpun diumumkan. Alhamdulilah aku dan Andita lulus ujian CPNS dan tinggal menunggu waktu pelantikan. Kami sangat bersyukur sekali. Dan kebetulan kami ditempatkan pada satu kecamatan yang sama cuma beda sekolah. Kami berhubungan semakin erat dan akhirnya sepakat melanjutkan hubungan yang serius kejenjang pernikahan menunggu setelah masa pandemi korona benar-benar mereda.

Tamat

Posting Komentar

0 Komentar