Rizal, kalau sudah rejeki tak akan kemana Nak


Photo by Markus Winkler on Unsplash

"Gorengan-gorengan, masih hangat, ayo dibeli dibeli' Rizal menawarkan dagangannya dengan penuh semangat. "Gorengan, sini" seorang ibu-ibu tertarik membeli gorengan yang dijualnya. "Silahkan bu, ini ada tahu isi, bakwan, ubi, sukun, lumpia, semuanya limaratusan" Rizal memang luwes menawarkan dagangannya. "Aku beli campur ya gorengannya sepuluh ribu, pilihkan yang bagus" sambil ibu itu menyerahkan selembar uang sepuluh ribuan."Siap, ini saya pilihkan yang bagus-bagus nih, sama saya kasih bonus 2 tahu isi ya" kata Rizal. "Terimakasih Rizal, kamu memang anak baik dan gorengan jualanmu enak" ibu itu memuji.

"Ibu saya pulang" dengan cerianya Rizal masuk kerumah. "Hore, kakak pulang" teriak Dewi adik perempuannya kegirangan. "Ini susu dan kue buat kamu dik" kata Rizal dengan lemah lembut. "Terimakasih Kak" kata Dewi senang. Dewi kemudian segera meminum susu kemasan yang dibawa Rizal sambil sesekali memakan kue. "Kamu sedang apa dik?" tanya Rizal pada Dewi. "Ini Kak, saya sedang menggambar Ayah, Ibu, Kakak serta aku" jawab Dewi. "Ibu dimana?" tanyaku lagi. "Lagi masak Kak, di dapur" jawab Dewi. Rizal segera ke dapur. "Bu, ini uang hasil jualan gorengannya" kata Rizal kepada ibunya. "Terimakasih Rizal, ini sepuluh ribu buat kamu tabung" jawab ibunya sambil menyerahkan uang sepuluh ribuan. "Terimakasih ya bu, semoga besok dagangannya laris manis lagi" kata Rizal penuh harap. "Aamiin" jawab ibunya.

"Kak Rizal" Dewi adiknya yang masih berumur 5 tahun mendekati kakaknya dan memanggil namanya. "Ada apa dik, kamu ingin sesuatu ya?" tanya Rizal dengan lembut sambil mengusap-usap rambut adiknya yang ikal. "Kak, aku pengin deh punya boneka hello kitty seperti yang dimiliki Indah" Dewi merajuk. Dinda adalah teman bermainnya, rumahnya ada di samping rumah Rizal. "Oh kamu ingin boneka hello kitty, iya deh nanti kakak belikan, tapi kita nabung dulu ya, soalnya harganya mahal" jawab Rizal. "Iya kak, tapi janji ya, nanti kalau tabungan kakak sudah banyak nanti Dewi dibeliin boneka hello kitty" pinta Dewi. "Iya, kakak janji, pegang deh kata-kata kak Rizal" jawab Rizal meyakinkan adiknya. "Horee, Dewi mau dibelikan boneka Hello Kity" teriak Dewi melompat-lompat kegirangan. Rizal tersenyum melihat kebahagiaan adiknya. Dirinya berjanji dalam hati akan berusaha menjual gorengan lebih banyak biar punya tabungan yang banyak supaya bisa cepat-cepat membelikan boneka hello kitty. Pasti nanti Dewi akan senang sekali. Rizal memang sayang sekali dengan adik perempuannya itu, apapun keinginannya pasti ia akan turuti sepanjang ia mampu.

"Rizal, kenapa melamun nak, apa yang kamu pikirkan?" tanya ibunya dengan lembut penuh kasih sayang. "Ini Bu, aku ingin sekali membelikan Dewi boneka Hello Kitty, tapi uangku belum cukup" jawab Rizal sedikit sedih. "Tenang saja nak, rejeki sudah ada yang mengatur. Doakan ayahmu ada rejeki biarkamu bisa belikan boneka untuk adikmu" kata ibunya menenangkan Rizal yang sedang sedih. "Terimakasih bu atas nasihatnya, semangat" kata Rizal sambil menguatkan dirinya. "Iya, semangat nak, kalau rejesi tidak akan kemana" kata ibunya lagi. 

Ayah Rizal adalah seorang pegawai honorer di suatu sekolah. Namanya pak Budi Ia sangat rajin dan orangnya ramah. Makanya banyak guru dan karyawan yang terkesan dengan sikap dan perbuatannya itu. Banyak diantara mereka menyisihkan sedikit rizkinya untuk pak Budi jika kebetulan sedang mendapatkan tunjangan pegawai. Pak Budi biasanya pulang dari sekolah jam tiga sore.

Kebetulan hari itu Pak Budi pulang jam setengah 4 sore dan melihat Rizal yang sedang sedikit melamun di teras rumah. "Assalamualaikum" sapa pak Budi. "Walaikumsalam. Eh, ayah sudah pulang" jawab Rizal sambil mencium tangan ayahnya. "Iya, ini ayah sudah pulang. Kamu kenapa Rizal, kok kelihatannya sedih?" tanya ayahnya. "Begini yah, Dewi ingin sekali boneka hello kitty, namun uangku belum cukup" kata Rizal. "Memang berapa harganya Rizal" tanya ayahnya lagi. "Saya ingin membelikan boneka hello kitty yang jumbo, harganya 150 ribu, tapi aku baru punya uang 70 ribu dari hasil menabung jualan gorengan" jawab Rizal panjang lebar.

"Oh, begitu, ini aku kasih saja uangnya 200 ribu, yang 150 ribu buat beli boneka, yang 50 ribu bisa kamu tabung" kata ayahnya. "Oh, terimakasih sekali ayah, tapi ayah kok punya uang/" tanya Rizal agak kebingungan. "Alhamdulilah, tadi ayah dikasih sama bendahara sekolah katanya dari para guru dan staf yang kebetulan habis mendapat tunjangan, dan menyisihkan sebagian rizkinya buat pegawai tidak tetap seperti ayah". "Oh, begitu ya Ayah, sekali lagi terimakasih ya, besok pagi, sepulang sekolah aku akan mampir ke toko boneka" kata Rizal dengan riang. "Ayahnya tersenyum melihat Rizal yang sudah kembali ceria. Rizal tidak sabar menunggu hari esok untuk membelikan boneka hello kitty ukuran jumbo yang sangat diinginkan oleh Dewi adiknya yang sangat disayang.

Selesai

Posting Komentar

0 Komentar